Senin, 26 April 2010

Kisah Sebuah PERJALANAN Hingga Menunggu di TEMPAT TRANSIT

TEMPAT TRANSIT manusia setelah wafat menuju ke kehidupan selanjutnya adalah Alam BARZAKH atau disebut juga alam kubur. Disanalah manusia akan diinterogasi terlebih dahulu oleh dua malaikat investigator yaitu Munkar dan Nakir. Hasil interogasi akan menentukan tempat menunggu, apakah mendapat ruang VIP yang terang dan nyaman atau ruang sempit nan gelap. Ruang itu juga menentukan siapa teman yang akan menemani sampai terompet sangkakala ditiup oleh sang peniup terompet, Israfil. Sambil menunggu dan ditemani oleh 'teman', manusia juga akan diberitakan dan diperlihatkan tempat menetapnya kelak. Tempat PEMBERHENTIAN TERAKHIR. Apakah Surga atau neraka.

Sebelum tiba di tempat transit, manusia akan kedatangan TAMU TERAKHIR bernama Israil. Ia akan menjemput ruh manusia dan mengalami perjalanan dengan JADWAL KEBERANGKATAN yang sudah ditetapkan oleh Pemilik dunia ini. Tidak ada yang tahu, kapan Tamu Terakhir itu akan datang. Manusia hanya dapat mempersiapkan keberangkatannya saja.

Perjalanan ruh manusia dan proses invstigasi sampai penempatan ruang tunggu di TEMPAT TRANSIT itu sudah pernah diceritakan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Mari kita simak proses itu. Proses yang berbeda tergantung dari PERBEKALAN yang dibawa manusia, apakah Amal BAIK atau Amal BURUK

Dari Bara' bin 'Azib ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Bagi yang beramal BAIK (Sholeh):

Sesungguhnya seorang hamba apabila akan menjumpai kehidupan akhirat dan berpisah dengan kehidupan dunia, para malaikat turun mendatanginya., wajah mereka bagaikan matahari. Mereka membawa kain kafan dan minyak harum dari surga. Para malaikat tersebut duduk dengan jarak sejauh mata memandang.

Kemudian malaikat maut mendatanginya dan duduk dekat kepalanya seraya berkata, "Wahai jiwa yang baik keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah." Maka keluarlah ruh itu bagaikan air yang mengalir dari mulut wadah air minum. Maka malaikat maut mengambil ruhnya.

Bila ruh telah diambil, para malaikat (yang membawa kafan dan minyak harum) tidak membiarkan berada ditangannya walaupun sekejap mata hingga mengambilnya. Lalu mereka bungkus ruh itu dengan kafan dan minyak harum tersebut. Mak keluarlah darinya aroma, bagaikan aroma minyak kasturi yang paling harum di muka bumi.

Mereka membawa ruh itu naik menuju (ke langit). Mereka melewati para malaikat yang bertanya, "Siapa bau harum yang wangi ini?". Maka mereka menyebutnya dengan panggilan yang paling baik di dunia.

Sampai naik ke langit, lalu mereka meminta dibukakan pintu langit, maka lalu dibukalah untuknya. Malaikat setiap penghuni langit mengiringinya sampai pada langit berikutnya. Dan mereka berakhir pada langit ke tujuh. Allah berkata, "Tulislah kitab hamba-Ku pada 'Illiyyin (tempat yang tinggi) dan kembalikan ia ke bumi, kemudian disanalah mereka dikembalikan dan akan dibangkitkan kelak.

Selanjutnya, ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Lalu datanglah kepadanya dua malaikat, keduanya menyuruhnya untuk duduk. Kedua malaikat itu bertanya kepadanya, "Siapa Tuhanmu?" Ia menjawab, "Rabbku adalah Allah". "Apa agamamu?". Ia menjawab, "Agamaku Islam". "Siapa orang yang diutus kepadamu ini?". Ia menjawab, "Ia adalah Rasulullah". "Apa ilmumu?" Ia menjawab, "Aku membaca kitab Allah dan beriman dengannya.".

Lalu diserukan dari langit, "Sungguh benar hambaku. Maka bentangkanlah untuknya tikar dari surga-Ku. Dan bukakan baginya pintu surga."

Maka datanglah kepadanya wangi surga dan dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang. Selanjutnya, datang kepadanya orang yang berwajah tampan, berpakaian bagus dan harum mewangi. Ia (orang yang berwajah tampan) berkata, "Bergembiralah dengan semua yang menyenangkanmu. Inilah hari yang dijanjikan untukmu".

Maka ia (mayat) bertanya, "Siapa anda, wajahmu yang membawa kebaikan?". Ia menjawab, "Aku adalh amalmu yang sholeh". Lalu ia berkata, "Ya Allah, segerakanlah Kiamat agar aku bisa kembali kepada keluarga dan hartaku".

Bagi yang membawa Amal BURUK (kafir):

Dan bila seorang kafir, ia berpindah dari dunia dan menuju ke alam akhirat. Dan para malaikat turun dari langit menuju kepadanya dengan wajah yang hitam. Mereka membawa kain rami yang kasar, mereka duduk dengan jarak dari mayat sejauh mata memandang.

Kemudian datanglah malaikat maut duduk di dekat kepalanya. Ia berkata, "Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan Allah". Selanjutnya ruhnya pun menyebar keseluruh tubuhnya dan malikat maut mencabut ruhnya dengan kuat seperti mencabut sisir besi dari ijuk yang basah. Bila ruh itu telah diambil, para malaikat itu tidak membiarkannya sekejap mata di tangan malaikat maut, sampai para malaikat meletakkannya pada kain rami yang kasar tersebut. Kemudian ia mengeluarkan bau yang paling busuk di muka bumi.

Selanjutnya para malaikat membawa naik ruh tersebut. Tiada malaikat yang mereka lewati kecuali mereka mengatakan, "Bau apa yang sangat keji ini?". Ia dipanggil dengan nama yang paling jelek waktu di dunia. Ketika arwahnya sampai di langit dan malaikat meminta pintunya dibuka, akan tetapi tidak diizinkan.

Kemudian Rasulullah SAW membaca friman Allah, "Tidak dibukakan untuk mereka pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta masuk ke dalam lubang jarum". (QS. al-A'raf/7: 40)

Setelah itu, Allah berkata, "Tulislah catatan amalnya di Sijjin pada lapisan bumi yang paling bawah". Dan ruhnya dilemparkan jauh-jauh. Kemudian Rasulullah membaca ayat, "Barangsiapa sirik kepada Allah, maka seolah-olah ia telah terjatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh." (QS. al-Hajj/22: 31)

Setelah itu ruhnya dikembalikan ke jasadnya, dan datang kepadanya dua oran malaikat yang menyuruhnya duduk. Kedua malaikat itu bertanya, "Siapa Rabbmu?". Ia menjawab, "Aku tidak tahu". Mereka bertanya lagi, "Siapakah yang diutus kepadamu ini?". Ia menjawab, "Aku tidak tahu".

Maka terdengar seruan dari langit, "Bentangkan tikar untuknya dari api neraka dan bukakan salah satu pintu neraka untuknya." Maka datnglah kepadanya angin panas neraka. Lalu kuburnya disempitkan sehingga tulang-tulang rusuknya saling berdempet.

Kemudian datang kepadanya seorang yang berwajah jelek, berpakaian jelak dan berbau busuk. Orang itu berkata, "Berbahagialah dengan apa yang menyakitimu, inilah hari yang dijanjikan kepadamu.". Lalu ia (mayat) bertanya, "Siapakah engkau yang berwajah jelek?". Ia menjawab, "Aku adalah amalanmu yang keji". Kemudian mayat itu berkata, "Rabbku, janganlah engkau datangkan Kiamat".

(Hadits panjang tersebut diatas diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Jami' ash-Shagir)

Demikianlah, Rasulullah menceritakan hal-hal yang tidak kita ketahui di alam kubur tempat kita menunggu untuk dibangkitkan nanti. Suasana disana akan ditentukan oleh amalan kita sewaktu di dunia. Orang yang berbekal AMAL SHALEH akan lulus interogasi malaikat. Dan akan ditempatkan dalam ruang VIP, tidur beralas tikar dari surga, dan ditemani oleh orang berwajah tampan lagi harum baunya. Ia senantiasa akan mencium bau surga dan mendapat hembusan angin surga. Subhanallah...

Adapun orang yang bergelimang dengan dosa dan maksiat, apalagi melakukan perbuatan syirik lagi kafir. Ia tidak akan dapat menjawab pertanyaan malaikat, sehingga kuburnya akan disempitkan. Ia tidur diatas tikar dari api neraka, ditemani oleh orang berwjah buruk dan berbau sangat busuk. Dan senantiasa akan merasakan hembusan angin neraka yang panas dan busuknya bau neraka sampai tiba HARI KEBANGKITAN (Yaumil Bats).

Rasulullah bersabda, "Apabila seseorang telah mati, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka diperlihatkan tempatnya di surga. Dan jika ia dari penghuni neraka maka diperlihatkan tempatnya di neraka. Kemudian dikatakan kepadanya, "Inilah tempatmu yang akan engkau tempati pada Hari Kiamat"". (HR. Muslim, Ahmad dan Malik)

"Tidak seorangpun masuk ke dalam surga kecuali diperlihatkan kepadanya tempatnya di neraka seandainya ia berbuat jelek, agar bertambah rasa syukurnya. Dan tidaklah seorangpun masuk ke dalam neraka kecuali diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga, seandainya ia berbuat baik, agar semakin bertambah atasnya rasa penyesalannya". (HR. Bukhari dan Ahmad)

Demikian, kita tinggal pilih mau ditemani siapa kelak di Tempat Transit. Mari kita persiapkan PERJALANAN kita dengan bekal amal sholeh dan perbuatan baik. Sebelum datang TAMU TERAKHIR menjemput kita.

Wallahualam bisshawwab...

Semoga bermanfaat...

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar