Senin, 26 April 2010

Adam pun Menangis Sejadi-jadinya (Kisah Taubat Nabi Adam alaihissalam)

Wahai ADAM, "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"" (QS. al-A'raf (7) : 22)

Keduanya (Adam dan Hawa) berkata:" Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi ". (QS. al-A'raf (7) : 23)

Allah berfirman:" Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan ". (QS. al-A'raf (7) : 24)

Adam dan Hawa. Diturunkan Allah ke bumi karena kemaksiatannya. Mereka diturunkan pada tempat yang berbeda hingga keduanya berkeliling bumi dan dapat berjumpa kembali di Padang Arafah pada Hari Arafah.
Tangisan keduanya selalu menggetarkan hati, karena keduanya telah dikeluarkan dari Surga Allah dan meninggalkan semua kenikmatannya. Di dunia, dia menghadapi permusuhan Iblis dan gangguannya dengan api kemaksiatan. Adam menyesal, hingga ia menangis tiada henti agar dapat kembali ke Surga 'Adn tempat tinggalnya dulu.

Adam merasakan keletihan, kelelahan dan kepayahan di bumi ketika dirinya merasa lapar dan haus. Sementara dulu di surga Tuhannya berfirman kepadanya, "Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan didalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) ditimpa panas matahari didalamnya" (QS. Thaha: 118-119) (HR. al-Baihaqi, dari Ibnu Abbas ra.)

Airmata Adam alaihissalam bercucuran menyesali perbuatan yang ia lakukan. Airmata kesedihan yang membuat semua berempati kepadanya seolah-olah Adam berkata kepada Rabbnya,
"Adakah mataku bisa meninggalkan bumi ini, sehingga mataku melihat segala sesuatu yang indah? Apakah kami masih bisa kembali dan diampuni? Katakanlah apa itu bisa?"

Tangisan TAUBAT itu akhirnya didengar oleh Allah dan Dia mengampuni dosanya. Allah SWT berfirman, "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya" (QS. al-Baqarah: 37)

Taubat Adam tidak lain adalah, "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi ". (QS. al-A'raf (7) : 23)

Maka terjadilah perjanjian taubat, seolah-olah Allah berkata pada Adam,
"Wahai Adam, apa yang terjadi pada dirimu adalah termasuk dari tujuan penciptaanmu. Wahai Adam, Aku tidak mengeluarkanmu dari surga kecuali agar kamu dapat memakmurkan bumi dan memberikan upah kepada para pekerja, 'Lumbung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka' (QS. as-Sajdah: 16)"

"Wahai Adam, janganlah kamu bersedih karena perkataan-Ku padamu, "Turunlah kamu dari surga itu" (QS. al-A'raf: 13)
Dan kamu mendapatkan penutupnya. Akan tetapi, keluarlah dari surga ke ladang usaha, dan siramilah air matamu pada pohon penyesalanmu."

"Wahai Adam, kamu keluar dari surga agar Aku mengeluarkan penyakit UJUB darimu, dan Aku pakaikan kepadamu pakaian taubat dan ketundukan kepada-Ku"

Hanya dengan sebab satu suapan, ADAM alaihissalam (dan SITI HAWA) diusir dari SURGA.
Dan hanya karena meninggalkan satu kali sujud, IBLIS diusir dari rahmat Allah dan masuk kedalam laknatnya. Itulah MAKSIAT. Adam alaihissalam bertaubat atas maksiat yang telah diperbuatnya.

"Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. al-A'raf (7) : 153)

Sesungguhnya taubat merupakan hamparan Allah, dan Dia Maha Pemberi Taubat, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun. Bumi adalah tempat mengakui kesalahan, bukan tempat pemberian hukuman.

"Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. as-Syura (42) : 25)

"Dan andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan)." (QS. an-Nur (24) : 10)

"Maka bertasbihlah dengan dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat." (QS. al-Nashr (110) : 3)

"Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk)." (QS. al-Mu'min (40) : 3)

Rasulullah SAW bersabda, "Hai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya, karena aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya SERATUS kali dalam sehari" (HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata, "Dalam satu majlis kami menghitung Rasulullah SAW membaca SERATUS kali ucapan berikut, 'Tuhanku, ampuni dosa-dosaku dan terimalah taubatku, karena Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun'" (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)

JIKA RASULULLAH SAW BERTAUBAT KEPADA-NYA SERATUS KALI SEHARI, BAGAIMANA DENGAN KITA?

Demikianlah, Kisah Taubat Nabi Adam alaihissalam. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya untuk bersegera bertaubat kepada Allah SWT.

Sesungguhnya dalam Kisah-kisah orang terdahulu terdapat hikmah dan pengajaran bagi orang yang berfikir.
Firman Allah SWT,
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf (12) : 111)

Dan sebaik-baik Kisah adalah Kisah yang diabadikan Allah dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW.
Dan ilmu yang terbaik juga ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, "Ilmu adalah Allah berfirman.., dan Rasulullah bersabda..."

Wallahu'alam bisshawwab.

Note:
Mari kita mengaji (membaca dan memahami Al-Qur'an).
Kisah-kisah Nabi Adam alaihissalam dapat ditemukan pada Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 30-39, Al-A'raf: 11-25, Al-Hijr: 26-44, Al-Israa': 61-65, Thaha: 115-126, dan QS. Shad: 85.

Kisah Taubat Adam alaihissalam di nukil dari Terjemahan Kitab "Shahih Qashasil Qur'an", karya Syaikh Hamid ath-Thahir al-Basyuni. Kairo, Mesir. Bab Kisah Nabi Adam as, Sub Bab Adam Bertaubat.

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar