Kamis, 15 April 2010

atatan Kecil Penuh Cinta.. Teruntuk Para Suami dan Istri..

Saat ku sentuh jemarimu dengan mesra

Duhai Allah,
Airmata itu pernah tumpah, deras bercucuran
Luruh dalam isakan, menyayat kepedihan
Hanya karena enggan jemari ini bersentuhan

Ampuni diri yang dzalim ini yaa Allah
Sadarkan, sebelum saatnya harus beranjak pergi
Jauh, dan... tak akan pernah kembali

Jemari itu tak lagi lentik. Terasa berbeda saat pertama kali disentuh kala malam pertama. Kulitnya bersisik dan berkerut, karena getir kehidupan. Guratan bekas parutan pun membuatnya bertambah kasar. Tak jarang jemari itu basah, menahan kristal-kristal bening yang menggenang di telaga mata. Pedih... teringat pedasnya kata yang pernah menusuk hati.

Kala keheningan malam menjamu temaramnya rembulan, diukirnya do'a-do'a dengan goresan harapan. Khusyu', berharap regukan kasih sayang dari Sang Pemilik Cinta. Hingga tubuh penat itupun bangkit, menatap belahan jiwa dengan tatapan cinta, kemudian perlahan dikecupnya sang kakanda dengan mesra.

Indah...
Sungguh teramat indah Al Qur'an melukiskannya, "Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka."

Adakah yang lebih indah dari rasa kasih sayang diantara kedua insan yang berlainan jenis dalam sebuah ikatan pernikahan? Ia adalah sebuah mitsaqan ghalidza (perjanjian yang kuat), karenanya yang haram menjadi halal, maksiat menjadi ibadah, kekejian menjadi kesucian dan kebebasan pun menjadi sebuah tanggung jawab.

Dua hati yang berserakan akhirnya bertautan. Cinta karena Allah, bukankah hanya itu yang menjadikan mahligai cinta selalu indah?

Keindahan cinta dalam sebuah mahligai pernikahan adalah harapan penghuninya. Cinta akan membuat seseorang lebih mengutamakan yang dicintainya, sehingga seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga. Seorang suami pun tentu akan mengutamakan perlindungan dan pemberian nafkah kepada istri tercinta.

Cinta memang dapat berbentuk kecupan sayang, kehangatan, dan perhatian. Namun bunga cinta tetaplah membutuhkan pupuk agar selalu bersemi indah. Karenanya, segala kekurangan akan menumbuhkan kebesaran jiwa. Hingga air mata yang mengalir itu pun adalah sebagai tanda kesyukuran kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena IA telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersama mengharap keridhoan-Nya.

Lalu, masihkah kehangatan itu nyata seiring waktu arungan biduk cinta di luas samudera?

Aaah...
Kadang kita sebagai suami lebih sering bersikap dzalim. Kesibukan tiada henti, rutinitas yang selalu dijumpai, lebih menjadi 'istri' daripada makna istri itu sendiri. Masihkah ada curahan kelembutan dari seorang qowwam yang teduh? Adakah belaian kasih sayang yang begitu hangat seperti kala pertama kedua hati bersatu?

Saat-saat awal pernikahan, duhai sungguh romantis. Rona mata penuh makna cinta terpancar saat saling berpandangan, kedua tangan saling bergandengan, hingga jemari tersulam mesra. Malam dan siang silih berganti mewarnai hari. Susah senang timbul tenggelam bagaikan gelombang laut. Keluh dan bosan pun kadang menelusup, hingga akhirnya aura cinta pun meredup. Kemesraan pun hanyalah sekadar kenangan belaka.

Entahlah...
Entah di mana canda yang dahulu pernah membuat sang belahan jiwa tertawa bahagia. Ciuman di kening seraya berpesan "Baik-baik ya, di rumah," atau pun sekadar ucapan salam "Assalaamu alaykum," saat akan keluar rumah. Bahkan, lupa kapan terakhir tangan ini menyentuh, menggenggam mesra jemari istri tercinta. Padahal dosa-dosa akan berguguran dari sela jemari saat kedua tangan bertautan.

~ Do'a Seorang Istri ~

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Ampunilah dosa ku yg telah ku perbuat
Limpahkanlah aku dengan kesabaran yg tiada terbatas
Berikanlah aku kekuatan mental dan fisikal
Kurniakanlah aku dengan sifat keredhaan
Peliharalah lidahku dari kata-kata nista
Kuatkanlah semangatku menempuhi segala cobaanMu
Berikanlah aku sifat kasih sesama insan

Ya Allah
Sekiranya suami ku ini adalah pilihan Mu diArash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Sekiranya suami ku ini adalah suami yg akan membimbing tanganku dititianMu
Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya
Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya
Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di DuniaMu
Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya
Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati olehMu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala cobaan

Tetapi Ya Allah
Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku seorang
Kau tunjukkanlan aku jalan yg terbaik untuk aku harungi segala dugaanMu
Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu
Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya
Sekiranya suami ku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan
Karuniakanlah aku kekuatanMu untuk aku memperbaiki keadaanya
Sekiranya suami ku mencintai kesesatan
Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena

Ya Allah
Kau yang Maha Mebgetahui apa yang terbaik untukku
Kau juga yang Maha Mengampuni segala kehilapan dan ketelanjuranku
Sekiranya aku hilap dalam berbuat
Bimbinglah aku ke jalan yang Engkau redhai
Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri
Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhiratMu
Sekiranya aku ingkar dan durhaka
Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu

Ya Allah sesungguhnya
Aku lemah tanpa petunjukMu
Aku buta tanpa bimbinganMu
Aku cacat tanpa hidayahMu
Aku hina tanpa RahmatMu

Ya Allah
Kuatkan hati dan semangatku
Tabahkan aku menghadapi segala cobaanMu
Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami
Bukakanlah hatiku untuk menghayati agamaMu
Bimbinglah aku menjadi isteri Soleha

Hanya padaMu Ya Allah ku memohon segala harapan
Karena aku pasrah dengan dugaanMu
Karena aku sadar hinanya aku
Karena aku insan lemah yg kerap keliru
Karena aku terbuai dengan keindahan duniamu
Karena kurang kesabaran ku menghadapi cobaanMu
Karena pendek akal ku memahami ujianMu

Ya Allah Ya Tuhanku…
Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
Isteri yang dikasihi
Isteri yang solehah
Isteri yang sentiasa dihati

Amin, amin Ya Rabbal Allamin..
Sumber: http://bundakeisya.wordpress.com/category/my-diary/

Gaji Ibu Rumah Tangga

Berapa gaji yang selayaknya diterima ibu rumah tangga? Menurut sebuah situs, nilainya setara dengan 138.095 dolar amerika. Bagaimana bisa? Ya, situs tersebut mengadakan survey pendapatan beragam jenis pekerjaan dan membandingkannya dengan pekerjaan yang biasa dilakukan ibu rumah tangga.

Setidaknya ada sepuluh jenis pekerjaan yang dianggap mewakili keseluruhan tugas seorang ibu. Profesi tersebut adalah pembantu rumah tangga, guru tempat penitipan anak, koki, operator komputer, operator mesin cuci, petugas kebersihan, manajer, supir van, CEO dan psikolog. Banyak sekali ya? Apakah itu sudah mewakili semua? Barangkali ada orang yang beranggapan bahwa itu masih belum mewakili semua pekerjaan seorang ibu. Beberapa pekerjaan barangkali kurang cocok dengan kondisi selain di Amerika Serikat, tempat survey ini dilakukan.

Sebagai informasi tambahan, dalam proses penghitungan ini dipertimbangkan pula masa kerja para ibu yang sering melebihi jam kerja normal, atau istilah lainnya adalah lembur. Para ibu juga sering melakukan banyak pekerjaan sekaligus dengan jam istirahat yang singkat. Benar sekali bukan? Bangun tidur di pagi hari hingga terlelap di malam hari, selalu saja ada pekerjaan yang harus dikerjakan.

Sebuah informasi yang menyenangkan hati. Bahwa secara materi, pekerjaan yang saya lakukan ternyata layak memperoleh penghasilan yang besar. Saya beranggapan bahwa upaya ini dilakukan untuk menghargai apa yang dikerjakan para ibu. Meski pun begitu, yang dilakukan seorang ibu adalah sebuah pekerjaan dari hati, yang barangkali tak akan pernah bisa terukur dengan materi.

Subhanalloh, sungguh mulia pekerjaan seorang ibu rumah tangga. Kalau di dunia saja digaji sebesar itu, bagaimana balasan dari Alloh nanti. Pahala yang berlipat ganda untuk seorang ibu. Pantas pula jika disebutkan bahwa syurga terletak di telapak kaki ibu.
Source: http://bundahilmy.multiply.com/journal/item/572

Kemuliaan Ibu di dalam Islam

1. Dua rakaat solat wanita yang hamil lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

2. Wanita yang hamil mendapat pahala puasa pada siang hari dan pahala ibadat pada malam hari.

3. Wanita yang bersalin mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa serta setiap kesakitan pada satu uratnya, Allah s.w.t menganugerahkannya satu pahala haji.

4. Sekiranya wanita meninggal dunia dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia dikira sebagai mati syahid.

5. Wanita yang memberi minum susu badannya kepada anaknya, akan dapat satu pahala daripada setiap titik susu yang diberikannya.

6. Wanita yang memberi minum susu badannya kepada anaknya yang menangis, maka Allah s.w.t beri pahala satu tahun pahala solat dan puasa.

7. Kalau wanita menyusui anaknya hingga cukup tempoh dua setengah tahun, maka malaikat di langit mengkhabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

8. Seorang ibu yang menghabiskan masa malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit, akan memperoleh pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

9. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anaknya yang sakit, akan diampunkan oleh Allah s.w.t akan seluruh dosanya dan apabila dia menghiburkan hati anaknya, Allah s.w.t mengurniakan 12 tahun pahala beribadat

Sumber : http://www.yadim.com.my

Tidak ada komentar:

Posting Komentar